Wednesday, October 19, 2016

Untukmu, Murid - Murid Manisku

Bandung, Oktober 2016

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Semakin banyak aku belajar, semakin banyak yang tidak aku ketahui. Semakin banyak aku mengajar, semakin sadar aku belum seberapa. Semakin lama aku bencengkrama dengan kalian, murid – murid manisku semakin sadar ternyata aku belum memberik kalian apapun. Ilmu pengetahuan yang aku berikan bagi kalian tak banyak, sosok yang harus kalian contoh pun belum ada pada diriku. Bahkan kadang aku merasa tak layak ketika memanggilku ibu guru.

Fisika memang bukan sosok mata pelajaran yang menyenangkan bagi sebagian orang. Mungkin termasuk kalian didalamnya. Aku pun menyadarinya, terkadang kalian bosan dengan pelajaran ini. Kalian akan lebih bersemangat mempersiapkan baju olahraga dibanding mempersiapkan materi gerak lurus yang akan dipelajari esok hari. Kalian akan lebih memilih membuat serangkaian puisi dibanding menyelesaikan soal – soal yang ku berikan. Aku lihat dengan jelas Nak, banyak dari kalian memasang wajah malas dan mengantuk ketika aku hadir dengan materi fisika dan kala itu aku hanya bisa menegurmu, sembari menanyakan “mengapa kamu mengantuk?”, “Semalam tidur jam berapa?”, “Kamu boleh keluar untuk mencuci muka terlebih dahulu?”. Rentetan pertanyaan klasik yang mungkin sudah sangat bosan kalian dengar.

Seperti banyak buku yang selalu menceritakan guru ideal. Seperti rentetang Undang – Undang dan Kurikulum yang mengatur rapi perkata untuk mendeskripsikan sosok guru yang terbaik dalam versinya. Dengan kata yang berbeda semua mengamanahi sosok guru dengan guru itu harus menyenangkan dan dinantikan siswa. Guru itu harus memiliki karakter yang dapat menjadi panutan siswa. Dan maafkan aku masih harus belajar banyak untuk menjadi guru yang kalian impikan.
Maafkan aku Nak.

Bisa jadi, pusingnya kalian terhadap pelajaran fisika. Bosannya kalian terhadap pelajaran fisika itu memang karena pembelajaran yang aku ciptakan. Pembelajaran yang harusnya begitu menyenangkan bagi kalian. Pembelajaran fisika, yang harusnya membuat kalian lebih bijak dalam bersikap menghadapi setiap fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Pembelajaran fisika yang seharusnya mampu membuat kalian berfikir lebih sistematis dalam menghadapi setiap masalah, bukan malah memberi kalian masalah baru dengan rentetan konsep, hukum, rumus atau bahkan hitungan.

Aku seseorang yang kalian panggil guru ini masih harus banyak belajar. Banyak belajar bagaimana caranya meracik iklim pembelajaran yang menyenangkan bagi kalian. Bukan hanya menyenangkan saat itu juga, namun bermakna bagi kalian esok lusa. Aku yang menjadi tempat kalian belajar ini masih sekuat tenaga memahami kalian, satu persatu hingga aku paham kalian dan melayani rasa keingintahuan kalian dengan baik, mencurahkan segenap kemampuanku yang sedikit ini, agar kalian mendapatkan apa yang seharusnya kalian miliki, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sesuai dengan arahan kurikulum. Tapi sekali lagi, sungguh aku minta maaf jika saja apa yang aku berikan jauh dari kelayakan yang seharusnya kalian dapatkan.

Nak, kalian pernah dengar pepatah ini, “ Guru yang sukses itu adalah guru yang dapat mengantarkan muridnya melebihi apa yang diajarkan gurunya”. Aku mungkin bukan guru yang baik bagi kalian. Aku mungkin guru yang sangat mudah kalian lupakan seketika saat aku melangkah keluar kelas. Tak apa aku yang dilupakan, asalkan fisika yang aku berikan meski jauh dari kata sempurna dan menyenangkan mampu membawa kalian belajar lebih giat lagi. Sembari aku belajar, kalian pun belajar mencari pengetahuan lain yang mungkin tak kau dapatkan dari pembelajaranku. Percayalah, aku bukan sumber satu – satunya pembelajaran. Dengan teknologi yang semakin maju, kalian akan mendapatkan banyak pengetahuan lebih dari yang kalian bayangkan. Aku hanya pembuka saja, selanjutnya kemampuan kalian saat ini akan mengantarkan kalian lebih dari yang aku ajarkan.

Esok Lusa, mungkin tak banyak dari kalian yang akan menjadi ahli fisika. Kalian mungkin akan lebih memilih menjadi ahli kedokteran, ahli bangunan, ahli perminyakan, ahli hukum, ahli ekonomi, ahli olahraga, ahli sastra, perwira TNI atau Polisi. Tapi, semoga fisika yang kalian pelajari dalam iklim pembelajaran kelas yang sederhana ini mampu membawa kalian menjadi ahli ahli yang baik. Ahli ahli yang tak hanya mencari nilai, tetapi mampu memaknai nilai yang kalian dapatkan.

Akhir kata, aku ucap terimakasih untuk setiap sapaan kalian dipagi hari. Untuk setiap penghormatan kalian saat berpapasan. Sungguh itu adalah sebuah vitamin terbaik bagiku. Doakan aku beserta guru – guru kalian yang lain agar tetap mau memperbaiki diri dan terus belajar. Jika bukan kalian yang mendapat pembelajaran terbaik dari kami, semoga esok lusa generasi dibawah kalian akan mendapat pembelajaran yang lebih baik dari kalian.




Salam sayang dariku,

Guru Mudamu, yang masih harus banyak belajar 

No comments:

Post a Comment