Saturday, February 11, 2017

Persembahan Langit

Teruntuk senja,
Merah saga penyejuk mata
Masa terasyik untuk bercengkrama
Tentang rasa tentang perasaan
Tentang rindu tentang kerinduan
Tentang pergi tentang kehilangan
Tentang duka yang pernah kau balut mesra
saat engkau pernah menjadi penipu


Teruntuk Hujan
Si syahdu berirama
kadang lara kadang tawa bernada santun
Pengingat masa lalu, pengubur lara
Dibagian lain hujan menjadi pelarut memori
Massa dimana setiap doa di dengar sang pencipta
Tempat aku merayu penciptamu, agar engkau hadir dengan cepat


Pada malam yang terasa gelap
Terkadang aku ingin setiap waktu bernada gelap
Agar tidak ada rindu yang terlihat, tidak ada sesal yang teraba
Hingga akhirnya masa menjaga kita untuk terlelap
Memutar mimpi dalam renungan
Kembali memintamu untuk tetap hadir
Saat fajar meronta untuk terbit

Wednesday, October 19, 2016

Untukmu, Murid - Murid Manisku

Bandung, Oktober 2016

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Semakin banyak aku belajar, semakin banyak yang tidak aku ketahui. Semakin banyak aku mengajar, semakin sadar aku belum seberapa. Semakin lama aku bencengkrama dengan kalian, murid – murid manisku semakin sadar ternyata aku belum memberik kalian apapun. Ilmu pengetahuan yang aku berikan bagi kalian tak banyak, sosok yang harus kalian contoh pun belum ada pada diriku. Bahkan kadang aku merasa tak layak ketika memanggilku ibu guru.

Fisika memang bukan sosok mata pelajaran yang menyenangkan bagi sebagian orang. Mungkin termasuk kalian didalamnya. Aku pun menyadarinya, terkadang kalian bosan dengan pelajaran ini. Kalian akan lebih bersemangat mempersiapkan baju olahraga dibanding mempersiapkan materi gerak lurus yang akan dipelajari esok hari. Kalian akan lebih memilih membuat serangkaian puisi dibanding menyelesaikan soal – soal yang ku berikan. Aku lihat dengan jelas Nak, banyak dari kalian memasang wajah malas dan mengantuk ketika aku hadir dengan materi fisika dan kala itu aku hanya bisa menegurmu, sembari menanyakan “mengapa kamu mengantuk?”, “Semalam tidur jam berapa?”, “Kamu boleh keluar untuk mencuci muka terlebih dahulu?”. Rentetan pertanyaan klasik yang mungkin sudah sangat bosan kalian dengar.

Seperti banyak buku yang selalu menceritakan guru ideal. Seperti rentetang Undang – Undang dan Kurikulum yang mengatur rapi perkata untuk mendeskripsikan sosok guru yang terbaik dalam versinya. Dengan kata yang berbeda semua mengamanahi sosok guru dengan guru itu harus menyenangkan dan dinantikan siswa. Guru itu harus memiliki karakter yang dapat menjadi panutan siswa. Dan maafkan aku masih harus belajar banyak untuk menjadi guru yang kalian impikan.
Maafkan aku Nak.

Bisa jadi, pusingnya kalian terhadap pelajaran fisika. Bosannya kalian terhadap pelajaran fisika itu memang karena pembelajaran yang aku ciptakan. Pembelajaran yang harusnya begitu menyenangkan bagi kalian. Pembelajaran fisika, yang harusnya membuat kalian lebih bijak dalam bersikap menghadapi setiap fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Pembelajaran fisika yang seharusnya mampu membuat kalian berfikir lebih sistematis dalam menghadapi setiap masalah, bukan malah memberi kalian masalah baru dengan rentetan konsep, hukum, rumus atau bahkan hitungan.

Aku seseorang yang kalian panggil guru ini masih harus banyak belajar. Banyak belajar bagaimana caranya meracik iklim pembelajaran yang menyenangkan bagi kalian. Bukan hanya menyenangkan saat itu juga, namun bermakna bagi kalian esok lusa. Aku yang menjadi tempat kalian belajar ini masih sekuat tenaga memahami kalian, satu persatu hingga aku paham kalian dan melayani rasa keingintahuan kalian dengan baik, mencurahkan segenap kemampuanku yang sedikit ini, agar kalian mendapatkan apa yang seharusnya kalian miliki, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sesuai dengan arahan kurikulum. Tapi sekali lagi, sungguh aku minta maaf jika saja apa yang aku berikan jauh dari kelayakan yang seharusnya kalian dapatkan.

Nak, kalian pernah dengar pepatah ini, “ Guru yang sukses itu adalah guru yang dapat mengantarkan muridnya melebihi apa yang diajarkan gurunya”. Aku mungkin bukan guru yang baik bagi kalian. Aku mungkin guru yang sangat mudah kalian lupakan seketika saat aku melangkah keluar kelas. Tak apa aku yang dilupakan, asalkan fisika yang aku berikan meski jauh dari kata sempurna dan menyenangkan mampu membawa kalian belajar lebih giat lagi. Sembari aku belajar, kalian pun belajar mencari pengetahuan lain yang mungkin tak kau dapatkan dari pembelajaranku. Percayalah, aku bukan sumber satu – satunya pembelajaran. Dengan teknologi yang semakin maju, kalian akan mendapatkan banyak pengetahuan lebih dari yang kalian bayangkan. Aku hanya pembuka saja, selanjutnya kemampuan kalian saat ini akan mengantarkan kalian lebih dari yang aku ajarkan.

Esok Lusa, mungkin tak banyak dari kalian yang akan menjadi ahli fisika. Kalian mungkin akan lebih memilih menjadi ahli kedokteran, ahli bangunan, ahli perminyakan, ahli hukum, ahli ekonomi, ahli olahraga, ahli sastra, perwira TNI atau Polisi. Tapi, semoga fisika yang kalian pelajari dalam iklim pembelajaran kelas yang sederhana ini mampu membawa kalian menjadi ahli ahli yang baik. Ahli ahli yang tak hanya mencari nilai, tetapi mampu memaknai nilai yang kalian dapatkan.

Akhir kata, aku ucap terimakasih untuk setiap sapaan kalian dipagi hari. Untuk setiap penghormatan kalian saat berpapasan. Sungguh itu adalah sebuah vitamin terbaik bagiku. Doakan aku beserta guru – guru kalian yang lain agar tetap mau memperbaiki diri dan terus belajar. Jika bukan kalian yang mendapat pembelajaran terbaik dari kami, semoga esok lusa generasi dibawah kalian akan mendapat pembelajaran yang lebih baik dari kalian.




Salam sayang dariku,

Guru Mudamu, yang masih harus banyak belajar 

Tuesday, August 16, 2016

UNTUK ESTI



Waktu serta langkah yang tersusun rapi olehNya, mengantarkanmu pada sebuah masa dan capaian capaian terbaikmu. Dan Tuhan masih memberimu kesempatan untuk menambah kapasitas hidupmu, meningkatkan segenap kualitas hidupmu, serta meneruskan susunan tujuan hidup yang mesti kau capai.

Selamat berjuang di umur baru, selamat menikmati kejutan kejutan hidup yang sering diluar dugaan kita. Serta terima kasih untuk memori senja yang sering kita lewati lengkap dengan keajaiban - keajaibannya. Semoga setiap hal baik yang kamu inginkan cepat menjadi nyata

Dariku,
Bandung, 17 Agustus 2015 
 

 


Thursday, August 11, 2016






Melipir ditepian asa. Membekas dalam jejak jejak berpola dilangit yang membiru menuju jingga. Selangkah selangkah, tersisir pada semua hal yang tak terjangkau logika.  Ada debur yang meluruh. Bergaduh saling berpadu. Gesekan nyiur ikut bermelodi indah. Riak pasir tergoda menggangu. Pada hati yang bergemuruh, terisak dan mengharu biru. Namun mesti Sunyi.





Bandung, 205 23:10
Kala mars dan antares bermesra dalam semesta

Sunday, July 31, 2016

JANGAN BERHENTI DULU !!!

Aku, gadis yang terbiasa dimanja lingkungan ini tidak cukup tahu apa yang sedang terjadi padamu, apa yang sedang kamu alami. Tidak paham pula beban beban apa yang sedang kamu emban, masalah masalah apa yang sedang kamu alami.Aku tak cukup mengerti seberapa dalam kamu terluka karena masalah rasa. Tetapi melihat beberapa orang yang begitu terpuruk saat terlilit tentang masalah perasaan, tetiba aku menghawatirkanmu. 

Aku khawatir engkaupun sedang berada ditempat serupa, sedang terlilit begitu ketat oleh  urusan rasaAh, barangkali aku hanya khawatir, khawatir terhadapmu yang entah siapa dan entah kapan akan masuk kedalam kehidupanku. Aku hanya mengada – ngada tentang keadaan mu sekarang atau aku hanya berburuk sangka pada hal yang tak beralasan.Hanya saja jika memang kamu sedang berada dalam hal seperti itu, aku mengajakmu bangkit, Tolong, jangan berhenti dulu, karena barang kali tanpa kau sadari itulah yang mebuat kita kunjung bertemu.
Mungkin saja, tulisan tulisan ini tak akan sampai dalam dekapanmu. Tak pernah terbaca dan tak teringat dalam penyimpanan data otakmu. Atau tetiba kamu membaca ini dari ponsel kawanmu, bisa tulisan ini tetiba kau temukan dalam ribuan artikel artikel yang terhimpun di google. Sungguh aku tidak tahu. Tapi jika kau membaca ini percayalah, kau tidak sedang berjuang seorang diri.
Ada seseorang dibelahan bumi bagian lain, yang sebenarnya tak ia sadaripun sedang menunggumu berbenah. Bisa jadi dengan begitu semangaatnya ia mencoba untuk selalu dan selalu memperbaiki diri. Menambah kapasitas dirinya, menyelesaikan setiap inchi tanggungjawabnya, dan bisa jadi memang ia tak pernah disibukan dengan urusan perasaan. Tapi bagaimana pun ia adalah bagianmu.Pada akhirnya didepan sana akan ada banyak kemungkinan – kemungkinan yang terjadi. Dari kemungkinan yang menyenangkan hingga kemungkinan yang menakutkan. Jika kamu berhenti sekarang, jika kamu berhenti ketika kapasatitasmu masih kurang, saat kau berhenti sekarang, ketika bija jadi saat ini lang kamu akan mencapai kapasitas maksimummu. Tentu saja, aku akan merasa sedih, meskipun aku hanya mebayangkannya. Jangan, jangan berhenti dulu. Jika kemarin kamu berharap berbahagia lebih tentang urusan perasaan hingga akhirnya terluka. Jangan berhenti dulu, bisa jadi itu petunjuk dari Tuhan agar kamu bisa menikmati jenis jenis bahagia yang lain.
Jangan berhenti dulu, mari berbenah lagi. Masih banyak jenis – jenis bahagia lain yang belum kita selami. Mungkin esok lusa kita dipertemukan, justru disaat kita sedang menikmati bahagia – bahagia yang lain. Akhirnya kita tak perlu berlama – lama terobang – ambing dalam urusan  perasaan. Tuhanlah yang akhirnya mengirim kamu pada ikatan penyempurna iman.





Agustus, 2016
Bandung

Thursday, May 26, 2016

UNTUK TUHANKU

Selaras dengan lantunan kalamMu yang selalu syahdu
Aku masih meraba masa yang perlahan membawaku pada harmonis yang sama
Harmonis penuh energi kebaikan dariMu
Hadiah dariMu untuk semesta


Marhaban Ya Ramadhan
Tanda alam bersukacita atas limpahan berkah yang akan terjadi
Kesejukan berkapilaritas melalui pori - pori
Mengalir damai bermuara pada hati
Melantun doa doa terbaik mencuri curi kesempatan

Marhaban ya Ramadhan
Engkau yang takan dusta
Engkau yang tak mungkin ingkar
dan aku hanya lambang perlumuran khilaf
Tertunduk malu pada harap yang digantungkan

Marhaban ya Ramadhan
Kupasrahkan hati dengan suka cita
SambutMu dalam tempaan bulanMu
Masih berlajar berformula dan penghambaan yang hakiki 
Merilis satu persatu harap
Mengucap kata kata keinginan


Untuk Tuhanku
UntukMu Rabb ku
TanganMu yang kuasa untuk meraba perasaan
Jernihkan hatiku menyambut bulanMu
Cabut iriku, Lenyapkan dendamku
Agar kelak hanya pemaaf yang tersisa dalam hati
Pertemukan aku dengan Ramadhan suciMu dalam hati yang bersih.
Agar kelak saat RamadhanMu usai penghambaanku padaMu meningkat

Ya Allah,
Terima Syukurku atas setiap nikmat yang berdebit tinggi tanpa henti dari aku seorang hamba yang terkadang tak tahu diri.



SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADAHAN
TERIRING MAAF UNTUK SETIAP KHILAF YANG TAK BERJEDA DILAKUKAN DENGAN BAIK 
SELAMAT BERLOMBA LOMBA UNTUK MENJADI JUARA PERTAMA DALAM PENGHAMBBAN TERBAIK

-Rusunawa, 2016

Thursday, April 7, 2016

Jeda Pada Rindu

Jika saat ada rindu yang berkelabat padaku dan semua mengarah padamu
Aku terdunduk menyimpanya di tempat yang paling rahasia
Bahkan jika kau mendekat nafasnya pun tak terdengar oleh siapapun
Ku kunci tentangmu dibalik sujud panjang
Bahkan disetiap doa yang merapal, ada tentangmu yang terselip
Jangan tanya sampai kapan, karena ini memang jeda yang ku buat
Mencoba menyeleraskan apa yang aku inginkan dengan apa yang Dia Rencakan

Lalu jika pagilah yang membawa setumpuk harapan, maka dipagi itu engkau harapanku
Lalu jika senjalah yang selalu mampu membuatku tersenyum, maka disenja itulah aku harap engkau yang ada
Dan jika memang engkau layaknya perpisahan malam. Maka esok aku akan tetap menjeda Rindu ini.


(Rusunawa UPI, 2016)