Tuesday, July 29, 2014

Berbicara Pada Sunyi



Diam!
sedikit saja bergetar maka sekeliling beresonansi
Gelap!
sedikit saja bersinar maka semua akan lenyap
Saat sunyi tiba
Maka hati itu yang berbisik
Bersuara lantang tanpa perlu engkau dengar
Cukup bersuara untukku saja, tidak lebih
Lalu sunyi berbisik, bertanya manis dengan maksud meragukan
“ mengapa kamu sayang kepadanya?”
Singkat saja aku jawab:
“ Memangnya sayang butuh alasan?”
Sunyi terlihat kesal karena godanya tak berpengaruh,
lalu ia kembali merangkai sebuah pertanyaan lain.
“ Bukan kah sayang akan ada kadaluarsanya?”
Aku tersenyum mendengar bisikannya, untuk selanjutnya kembali menjawab dengan sangat yakin.
“ Oh, tentu saja sayang itu akan ada kadaluarsanya, tapi yang terpenting bukan itu!”
Keyakinanku kembali membuat sunyi tanpak kesal, ia berujar.
“ lalu apa yang terpenting?”
aku menjawab dan berharap ini ujaran terakhirku:
“ Tentu saja kita tak akan pernah mendapatkan seseorang yang sempurna, akan selalu ada orang yang lebih yang akan mengkadaluarsakan sayang kita. Tinggal bagaimana kita mampu menerima sebanyak kekurangan dia, orang yang kita sayangi. Karena yang sempurna belum tentu baik begitu pun aku yang tak bisa menjanjikan banyak hal yang terbaik untuknya karena terlalu banyak kekurangan yang aku miliki, tapi aku akan menjelma menjadi alunan musik klasik yang akan selalu menenangkanya saat sengatan dunia menyakitinya dan menjadi orang pertama yang percaya bahwa ambisinya akan menjadi nyata. Itu saja!”

Dan sunyi pun diam, tenggelam diantara malam yang gelap.
Dibagian lain, bintang menjadi pesona malam yang indah. Saat itu, aku angkat telujuk jariku, memberi tahu sunyi ada bintang yang paling bersinar. Kubisiki pelan sunyi. “ Bintang itu yang menghubungkan aku dengannya”

Setelahnya tak ada satu pun kata yang terucap diantara sunyi itu.

-29 juli 2014-
#dewi

Sunday, July 27, 2014

HARI RAYA



Gemuruh keagunganMu tercipta dari untaian semangat takbir
Bersuka cita menyambut raya
Berbagi menjadi istimewa seraya berujar syukur
Tak ada dendam tak ada dengki
Memutihkan hati kembali fitri

Jika saja pendengaran kita tak terbatas, mungkin saja akan kita dengar dedaunan dan isi alam raya bertasbih
Tak ada alasan untuk tak bahagia menyambut Raya ini
Meski Raya ini akhirnya akan mengundang air di kelopak mata
Tanda haru tanda rindu
Untuk orang orang terkasih

Semoga esok di pertemukan kembali dengan Raya dalam kondisi terbaik
Semoga ramadhan menjadi modal untuk memperbaiki diri untuk sebelas bulan kedepan

Maaf untuk lisan yang menyakitkan
Maaf untuk janji yang tak tertepati
Maaf untuk tingkah yang menyebalkan
Maaf untuk setiap hal yang mampu mengoreskan perih di hati kalian,

Semoga kita dikaruniai hati yang pemaaf bukan hanya karena Raya ini saja.

Selamat berbahagia keluargaku
Selamat berbahagia saudaraku
Selamat berbahagia karibku
Selamat berbahagia ksatriaku
Karena kita layak berbahagia dalam menyambut Raya Apapun Kondisinya

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Kusisipkan rindu untuk Ayah dan Kakek kesayangan..
Akan selalu banyak hal manis tentang kalian yang patut untuk di kenang dan dihadirkan dalam setiap raya yang terlewati

Saturday, July 26, 2014

Doaku, Doa Kami



Lantunan kalam-Mu masih terdengar menyejukan, dan akan selalu menyejukan hati setiap manusia yang mendengarnya. Hembusan angin terdengar merdu, menurunkan suhu kota ini. Ada rasa bahagia dihati saat rumah-Mu masih terlihat ramai,meskipun bulan keberkahan-Mu sudah berada dipenghujung. Berbeda dengan beberapa tahun kebelakang diwaktu yang sama. Ketika itu, manusia yang mengunjungi rumah-Mu hanya dalam hitungan jari. Di bagian perasaan yang lain, aku tertunduk pilu, saat diingatkan tentang bulan-Mu yang segera berlalu. Untuk pertama kalinya ada bulir yang tertahan diujung mata. Teringat tentang penghambaanku yang belum seberapa. Teringat tentang kerinduan yang berlipat pada yang terkasih yang ternyata Engkau lebih sayang pada mereka. Dalam segenap kerendahan hatiku, terima sujudku di penghujung bulan-Mu.

Allahumma Ya Allah, wahai Zat Maha Pengampun
Ampuni aku yang belum ikhlas saat melaksanakan kewajibanku
Ampuni aku yang terkadang mengabaikan perintah-Mu
Ampuni aku yang belum mampu menjaga lisan dan pandanganku
Ampuni akuyang belum mampu memuliakan kedua orang tuaku
Ampuni aku yang masih menyakiti sesama
Ampuni aku yang belum sempurna melaksanakan perintah dan sunah Rasul
Ampuni aku yang belum memiliki akhlak Al-Qurantuk
Ampuni aku untuk setiap dosa yang tak mampu terlapal
Ampuni aku yang belum sempurna menghambakan diri pada-Mu

Allahumma Ya Allah,Wahai Zat Yang mampu memutar balikan hati manusia
Jadikan aku wanita yang solehah, yang bisa diandalkan untuk menyelamatkan kedua orang tuaku dari Api Neraka
Jadikan aku wanita solehah yang mampu menjadi kebahagiaan dan kebanggaan bagi setiap keluargaku
Jadikan aku wanita solehah yang mampu menjaga kehormatan ku, keluargaku dan kelak mampu menjaga kehormatan suamiku
Jadikan aku wanita solehah yang memiliki pandangan yang menyejukan orang orang terdekatku
Jadikan aku wanita solehah yang mampu menutup auratku dengan sempurna
Jadikan aku wanita solehah yang dapat membawa kebaikan bagi lingkunganku
Jadikanlah aku wanita solehah yang bisa menjadi perhiasan didunia dan diakhirat

Allahumma Ya Allah, Wahai Zat yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang
Karuniakan kepadaku, hati yang sabar yang mampu bertahan atas setiap cobaan yang Engkau berikan
Karuniakan kepadaku hati yang ikhlas yang mampu menerima setiap ketetapan-Mu
Karuniakan kepadaku hati yang pemaaf yang mampu mengasihi setiap insan ciptaan-Mu
Karuniakan kepadaku hati yang lembut, yang mampu tersentuh saat membaca ayat – ayat Mu
Karuniakan kepadaku hati yang mampu bersyukur atas setiap nikmat-Mu

Allahumma Ya Allah,
Terima kasih untuk setiap aliran karuniamu
Terima kasih telah membelajarkanku
Terima kasih telah mempertemukanku dengan orang orang yang mampu membuatku belajar
Terima kasih untuk setiap tempaan yang mendewasakanku
Terima kasih sudah memepertemukanku dengan RamadhanMu lagi

Allahuma Ya Allah, zat maha segalanya
Cukupkan kebutuhanku
Lapangkan waktuku
Mudahkan setiap jalanku dalam mencapai tujuan hidupku
Wahai Engkau Penguasa Alam Semesta

 Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabanna

RamadhanMu telah berlalu, namun berkahnya akan ada sepanjang waktu.
Pertemukan kembali aku dan orang – orang yang kusayangi pada RamadhanMu
Agar kami mampu memperbaiki diri untuk menyempurnakan pengambaanku padaMu



-29 Ramadhan 1435-

Wednesday, July 16, 2014

perubahaan akan selalu fungsi waktu
ketika semua akan berkuasistatik
bahkan orionpun bergeser dari peraduannya
namun petunjuk arahnya akan tetap sama
dan saat gravitasi bekerja pada massa kita
ada lingkaran yang harus tetap kita jaga agar semua terhubung


bdg, 15 juli 2014
-erma-

Wednesday, July 9, 2014

Ksatriaku



Sebelum esok berubah manjadi hari ini,  saat ini aku hanya ingin mengucap syukur karena telah diberi kesempatan untuk mengenalmu sejauh ini. Meskipun pada akhirnya kita tidak berkenalan sejauh apa yang aku harapkan. Kamu yang pergi tanpa isyarat itu pernah membuatku sekejap bagai kehilangan udara. Kehilangan oksigen yang pernah menyegarkan paru – paru ku. Seketika pula aku sibuk mencari oksigen lain untuk mempertahankan hidupku. Maka ketika itu sepersekian detik aku berhenti, menatap kabur interferensi sinar senja yang menyelusup lewat cela cela jendela. Seolah menerawang apa yang akan terjadi esok hari, saat tersadar kau pergi sejauh yang kau bisa. Dan kau pun benar benar pergi ksatriaku.

Jika saat itu, kamu dan orang orang disekitarku mengatakan bahwa kamu telah menyakitiku. Anehnya, aku tak pernah merasa tersakiti. Ya, saat itu aku merasa kecewa, tapi setelahnya logika dan imajiku mewajarkan semuanya. Logikaku berkata tak ada yang salah, dan perasaan mengiyakan tak perlu ada yang di maafkan. Aku bodoh saat itu? Ah, mungkin saja benar aku terlalu bodoh. Kau pasti tau persis Ksatria manisku, bahwa wanita akan tampak bodoh jika perasaannya sudah mengambil alih. Tapi aku menolak di panggil bodoh Ksatriaku. Aku hanya mewajarkan semuanya, karena aku terlalu so tahu meski tak memahami benar tentang sifat dasar kelompok manusia berjenis pria, seperti dirimu.

Waktu akan selalu berubah, Kstriaku. Maka selayaknya pula aku dan kamu harus berubah. Setelah kita mengalami berbagai pola tempaan dengan cara yang terbaik yang diberikan Tuhan, Aku berharap kita banyak berubah, menjadi lebih baik tentunya. Bukankah itu hasil akhir dari sebuah proses pembelajaran. Kamu harus semakin dewasa Ksatriaku, dan beberapa sifatmu harus berubah pula. Aku akan selalu baik meskipun jika memang mengengam jarimu kembali hanya sebatas asa dan kembali menjadi wanitamu hanya sebatas mustahil. Kamu tetap ada di antara doa panjangku. Tak ada yang lebih masuk akal saat ini selain mendoakanmu dan berharap Tuhan menarik dirimu yang jauh untuk segera mendekat. Ketika kamu berfikir ini gila, aku hanya berfikir bahwa kamu pantas utuk di perjuangkan Kstriaku, meskipun hanya ku perjuangkan dalam untaian doa panjang.

Ksatriaku, semua ini seperti suara yang bergema cukup keras. Namun sangat sulit didengar karena terbatasnya kapasitas pendengaran. Aku yang pernah ada, namun selanjutnya aku bukan siapa siapa lagi yang bahkan mungkin tak layak meskipun hanya sekedar untuk diingat saja. Aku yang perlahan lenyap diantara wanita wanita lain yang kau gilai atau bahkan mengilaimu.Aku akan kembali jadi wanita yang berada diberanda, menanti ksatrianya pulang membuka pintu pagar lalu memelukku seraya berkata kaku aku rindu kamu wanitaku.

Ksatriaku Sayang, bukan aku ingin mengemis. Aku tak tahu siapa yang salah. Aku tak ingin tahu siapa yang harus bertanggung jawab apalagi menyalahkan keadaan ini. Aku, kamu, dan dia sama saja. Sama – sama manusia yang selalu ingin menjadi yang terbaik. Aku telah memilihmu, memilih mengasihimu, memilih menyayangimu. Menyayangi semua yang kau miliki, menyayangi semua mimpimu.
Maka saat ini, biarkan aku menjadi wanita yang sabar menanti. Menanti Kstriaku pulang meskipun ku tahu Ksatriaku belum tentu pulang. Biarkan aku sibuk berdiam di beranda meskipun ku tahu Kstriaku belum tentu kembali.Biarkan aku menjadi perindu, meskipun aku tahu Kstriaku tak pernah meminta untuk ditungu.

Wahai pria pengagum senja, wahai pria pembawa senyum, wahai pria yang menjadi oase gersangku. Terima kasih sudah singgah. Terima kasih untuk semua hal yang sebenarnya tak layak jika aku harus menggargaimu hanya dengan ucapan terima kasih.

Pulanglah Kstriaku. Berhentilah berpetemur, ku hapus peluhmu karena kamu butuh pelukan.

                                              
(Inspiration by dwitasari )
Untuk ksatriaku