Thursday, May 15, 2014

Masa dan Aku

 (sumber : google.com)


Ada masa dimana dulu,aku dengan idealismenya sebagai seorang manusia yang memiliki usia relatif muda, apa yang aku inginkan harus terjadi dan tercapai. Apapun itu, aku selalu semangat mengejar apa yang aku inginkan. Tak sedikit pun aku ragu, takut, patah, retak, terjatuh atau apapun itu. Ketika itu aku masih punya kekuatan dalam ambisi untuk menjaga sebongkah hati ini agar tetap utuh, tetap berseri.

Lalu ada masa dimana aku harus diam. Masa dimana ambisi sejenak luluh seketika. Saat itu dengan sekejap, aku disergap oleh rasa takut, rasa patah, dan rasa retak. Masa ketika aku mengenalmu, saat aku merasa mulai menyayangi tanpa alasan apapun. Lalu mengapa aku diam? Karena aku tahu ada orang lain yang lebih menyayangimu, ada orang lain yang lebih kau sayangi dibanding aku.

Seketika pula aku takut, aku takut rasa ini membawamu pergi. Membawamu pergi jauh lebih dari yang ku kira. Aku takut, bahkan aku takut untuk tetap menyimpan rasa ini.

Lalu aku akan diam, melihatmu dari kejauhan. Berharap semua akan biasa saja. Antara aku dan kamu, melupakan apa yang telah terjadi. Ku biarkan hati ini berteriak, asal kau tak mendengar teriakanku, ku biarkan hati ini berbisik asal kau tak peduli bisikanku. Asal kau tetap berseri dengan caramu.

Berharap rasa ini kau balas? Tidak, aku tak pernah berharap itu. Bahkan saat kau ingin membalasnya silahkan lihat dulu hatimu, aku tak ingin kau membalasnya hanya karena rasa kasian. Sungguh aku tak ingin itu. 

Maka, biarkan lah seperti ini. Biarkan rasa ini tetap ada padamu. Biarkan takdir yang akhirnya menentukan apakah rasa ini akan menciut dan menghilang dalam diamku, atau akan berkembang dengan membawa segenap keindahannya atas izin-Nya.

No comments:

Post a Comment