Saturday, February 16, 2013

Pray :)


Maka ketika aku harus menuliskan untaian kata tentang mu, maka akan banyak untaian kata yang tercipta yang terangkai menjadi alunan kalimat yang Indah. Ah.. tentu saja indah itu relatif tergantung siapa yang membacanya. yang pasti, untaian kata ini hadir sebagai penghatar hati yang tak terucap dalam diamku saat kekuatan hadir yang entah dari mana datangnya, mengiringi jari-jari ini untuk menari diatas tombol-tombol. Ini tentangmu manisku, tentang sebuah kekuatan yang engkau hadirkan melalui perasaan sayang yang hadir secara perlahan hingga akhirnya terkumpul dalam lautan kasih yang indah.ni anugran-Mu Tuhan,ampuni aku yang tak bersyukur akan hal ini.

Aku hanya seorang wanita, maka sudah selayaknya aku hanya bisa terdiam menanti semua keputusan pilihanmu. apa yang bisa diharapkan dari seorang wanita yang secara kodrati memang harus tunduk kepada kaum lelaki? Tunduk kepada kaum lelaki atau menanti seseorang lelaki memilihnya untuk dijadikan pasangan hidup, bagiku merupakan hal mutlak bagi kaum wanita. Bukankah seorang lelaki akan menanggung dosa seorang wanita ketika ia menjadikannya seorang istri? Ya, itu sebanding dengan tanggung jawabnya.
Lalu, bagaimana dengan dirimu? Tuhan menitipkan perasaan cinta pada hatiku untuk mu. sebuah perasaan indah jika memang aku dapat mengelolanya dengan baik. dan tentu saja, aku berbuat sekuat tenaga agar Tuhanku tak murka dengan perasaan ini.
Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini, yang mendatangkan rasa kagum ini, yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya. Sungguh aku hanya bisa menerimanya. Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.
Aku tertegun dalam manisnya lisanmu, dalam tenangnya sorot matamu yang memancarkan kasih, tertegun dalam guraumu yang membuatku nyaman, tertegun dalam sikapmu yang menyejukan. Dan semua itu tersasa sempurna, karena kekuranganmu manusiawi. Bukankah kesempurnaaan hadir ketika kita mampu mensyukuri apa yang kita miliki.
Aku yang mengagumimu dalam diam. Utuh tak tersentuh. Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran. Tak pernah menyentuh namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu.
Karena aku mengagumi maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu. Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu. Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku.
Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia. Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku.
Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu lg untukku. Biarlah kuasa Allah yang menggerakan hatimu untukku.Tenang manisku, bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita. Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana.

hadirlah kembali ketika kau telah siap. aku serta senyumku selalu menantimu. Bukankah wanita yang baik selalu memberi ketenangan kepada pasangannya. maka aku ingin menjadi wanita yang baik itu. Berbakti padamu manisku :)

Pesan untukmu, Jagoanku
dari yang mungkin saja kau lupakan

No comments:

Post a Comment