Deburan ombak terniang merdu diantara sunyinya malam
Suara mesra yang tak bosan menemani rembulan yang mengintip
malu dibalik pohon yang berbunga ranting
Damai sekali pikirku
Kampung kecil dibalik sungai ini penuh pengharapan
Ada sorot mata semangat
Ada otot kuat perubahan
Ada generasi emas bangsaku
Diatas kerikil saat surya terbangun
Langkahnya pasti mencari tinta tinta peraaban
Menghayal dunia luar
Tentang kemajuan, tentang kemaslahatan
Mereka cari dari buku yang lusuh
Mereka ukir melalui pena pena yang tersendat
Saat itu kuyakinkan mereka
Esok lusa, kuyakinkan mereka akan ada ukiran namanya dalam
buku sejarah peradaban
Anakku, telah kusebrangi lautan untuk menggapai engkau
Menyulut melalui percikan semangat semangat kau yang polos
Menjangkau kalian memang jauh, Nak
Sebabnya ku ajak engkau bernalar lebih jauh dari yang dapat
aku jangkau
Hari ini, tempatmu gulita
Esok, engkau yang akan menjadi pelita untuk bangsa ini
Hari ini, jarak antar kampung pada desa ini jauh,
Esok engkau yang akan mendekatkan jarak anrata sabang dan
merauke
Anakku, aku datang bukan sebagai malaikat
Bahkan untuk sebutan pahlawan tanpa tanda jasa pun tak layak
kau sematkan untukku
Bukan aku yang hebat karena ada dikampung sunyi ini
Engkau yang begitu kuat berada disini
Engkau yang mampu bertahan dibalik pohon-pohon
Engkau yang tetap teguh melangkah saat jalan menuju tempat
pengharapan masa depanmu berubah menjadi sungai
Hanya sejenak aku berada disini
Tempat nyaman penuh toleransi
Engkau yang sebut aku sama
Karena kita memiliki warna bendera yang sama
Merah berati berani
Putih berarti suci
Sama seperti pribadi kita, ucapmu ketika itu
Anakku, generasi emas bangsaku
Aku beritahu, bukan hanya aku dan kamu yang memiliki warna
bendera yang sama
Diluar sana, masih banyak orang yang memiliki warna bendera
yang sama dengan kita
Indonesia kita ini luas sayangku,
Dan setidaknya aku akan menjadi bagian kecil dalam proses
pencapaian mimpimu
Hingga akhirnya, Aku dan guru dari tanah Jawa lainnya esok
lusa tak perlu lagi ada disini
Tak perlu lagi bergantian menemanimu
Saat itu tiba, aku hanya akan tersenyum bangga disebrang
pulau
Terdengar lewat bisik yang jelas, engkau telah mampu berdiri
tegak
Membangun kampung kecil yang damai ini
Dan engkau sudah tersenyum bersahaja
Memimpin bangsaku ini
Disini memang gulita saat malam seperti ini
Namun semangat kalian menjadi pelita manis bagiku
Disini memang sederhana, maka kubalut kesederhanaan ini
dengan pengabdian
Pengabdianku untuk Bangsaku
Pengabdianku untuk Tuhanku…
Salam sayangku untukmu anak anakku,
Generasi Emas dari SMAN 1 Amfoang Barat Daya
18 September 2014
Ermawati Dewi
No comments:
Post a Comment