Bandung, Oktober 2016
Menjadi seorang guru bukanlah hal yang
mudah. Semakin banyak aku belajar, semakin banyak yang tidak aku ketahui.
Semakin banyak aku mengajar, semakin sadar aku belum seberapa. Semakin lama aku
bencengkrama dengan kalian, murid – murid manisku semakin sadar ternyata aku
belum memberik kalian apapun. Ilmu pengetahuan yang aku berikan bagi kalian tak
banyak, sosok yang harus kalian contoh pun belum ada pada diriku. Bahkan kadang
aku merasa tak layak ketika memanggilku ibu guru.
Fisika memang bukan sosok
mata pelajaran yang menyenangkan bagi sebagian orang. Mungkin termasuk kalian
didalamnya. Aku pun menyadarinya, terkadang kalian bosan dengan pelajaran ini.
Kalian akan lebih bersemangat mempersiapkan baju olahraga dibanding
mempersiapkan materi gerak lurus yang akan dipelajari esok hari. Kalian akan
lebih memilih membuat serangkaian puisi dibanding menyelesaikan soal – soal
yang ku berikan. Aku lihat dengan jelas Nak, banyak dari kalian memasang wajah
malas dan mengantuk ketika aku hadir dengan materi fisika dan kala itu aku
hanya bisa menegurmu, sembari menanyakan “mengapa kamu mengantuk?”, “Semalam
tidur jam berapa?”, “Kamu boleh keluar untuk mencuci muka terlebih dahulu?”.
Rentetan pertanyaan klasik yang mungkin sudah sangat bosan kalian dengar.
Seperti banyak buku yang selalu menceritakan
guru ideal. Seperti rentetang Undang – Undang dan Kurikulum yang mengatur rapi
perkata untuk mendeskripsikan sosok guru yang terbaik dalam versinya. Dengan
kata yang berbeda semua mengamanahi sosok guru dengan guru itu harus
menyenangkan dan dinantikan siswa. Guru itu harus memiliki karakter yang dapat
menjadi panutan siswa. Dan maafkan aku masih harus belajar banyak untuk menjadi
guru yang kalian impikan.
Maafkan aku Nak.
Bisa jadi, pusingnya kalian terhadap pelajaran
fisika. Bosannya kalian terhadap pelajaran fisika itu memang karena
pembelajaran yang aku ciptakan. Pembelajaran yang harusnya begitu menyenangkan
bagi kalian. Pembelajaran fisika, yang harusnya membuat kalian lebih bijak
dalam bersikap menghadapi setiap fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari –
hari. Pembelajaran fisika yang seharusnya mampu membuat kalian berfikir lebih
sistematis dalam menghadapi setiap masalah, bukan malah memberi kalian masalah
baru dengan rentetan konsep, hukum, rumus atau bahkan hitungan.
Aku seseorang yang kalian panggil guru ini
masih harus banyak belajar. Banyak belajar bagaimana caranya meracik iklim
pembelajaran yang menyenangkan bagi kalian. Bukan hanya menyenangkan saat itu
juga, namun bermakna bagi kalian esok lusa. Aku yang menjadi tempat kalian
belajar ini masih sekuat tenaga memahami kalian, satu persatu hingga aku paham
kalian dan melayani rasa keingintahuan kalian dengan baik, mencurahkan segenap
kemampuanku yang sedikit ini, agar kalian mendapatkan apa yang seharusnya
kalian miliki, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sesuai
dengan arahan kurikulum. Tapi sekali lagi, sungguh aku minta maaf jika saja apa
yang aku berikan jauh dari kelayakan yang seharusnya kalian dapatkan.
Nak, kalian pernah dengar pepatah ini, “ Guru
yang sukses itu adalah guru yang dapat mengantarkan muridnya melebihi apa yang
diajarkan gurunya”. Aku mungkin bukan guru yang baik bagi kalian. Aku mungkin
guru yang sangat mudah kalian lupakan seketika saat aku melangkah keluar kelas.
Tak apa aku yang dilupakan, asalkan fisika yang aku berikan meski jauh dari
kata sempurna dan menyenangkan mampu membawa kalian belajar lebih giat lagi.
Sembari aku belajar, kalian pun belajar mencari pengetahuan lain yang mungkin
tak kau dapatkan dari pembelajaranku. Percayalah, aku bukan sumber satu –
satunya pembelajaran. Dengan teknologi yang semakin maju, kalian akan
mendapatkan banyak pengetahuan lebih dari yang kalian bayangkan. Aku hanya
pembuka saja, selanjutnya kemampuan kalian saat ini akan mengantarkan kalian
lebih dari yang aku ajarkan.
Esok Lusa, mungkin tak banyak dari kalian yang
akan menjadi ahli fisika. Kalian mungkin akan lebih memilih menjadi ahli
kedokteran, ahli bangunan, ahli perminyakan, ahli hukum, ahli ekonomi, ahli
olahraga, ahli sastra, perwira TNI atau Polisi. Tapi, semoga fisika yang kalian
pelajari dalam iklim pembelajaran kelas yang sederhana ini mampu membawa kalian
menjadi ahli ahli yang baik. Ahli ahli yang tak hanya mencari nilai, tetapi mampu
memaknai nilai yang kalian dapatkan.
Akhir kata, aku ucap terimakasih untuk setiap
sapaan kalian dipagi hari. Untuk setiap penghormatan kalian saat berpapasan.
Sungguh itu adalah sebuah vitamin terbaik bagiku. Doakan aku beserta guru –
guru kalian yang lain agar tetap mau memperbaiki diri dan terus belajar. Jika
bukan kalian yang mendapat pembelajaran terbaik dari kami, semoga esok lusa
generasi dibawah kalian akan mendapat pembelajaran yang lebih baik dari kalian.
Salam sayang dariku,
Guru Mudamu, yang masih harus banyak belajar